Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketahuilah! Jam Kelas Itu Sebaiknya Diletakkan di Depan

 

Pexels.com

Sekolah bisa menjadi tempat apa saja. Dia adalah tempat yang menyenangkan saat jam istirahat, tempat tidur saat pelajaran sejarah, ruang sambat kala tercium mata pelajaran eksak, surga saat jam kosong, dan tempat yang dirindukan ketika pembelajaran daring seperti sekarang. Sekolah menyimpan banyak kenangan, entah itu kenangan yang ingin dilupakan maupun kenangan yang akan terus terngiang.

Terlepas dari semua itu, sepakat atau tidak, beberapa hal di sekolah memiliki aturan penempatan yang harus diaati. Contohnya, perpustakaan. Perpustkaan adalah salah satu tempat yang sangat sedikit orang mau mengunjunginya. Tapi ini di sekolah saya dulu lho ya! Nggak tahu lagi dengan sekolah yang lain. Melihat keadaan yang demikian, maka seharusnya perpustakaan ditempatkan di tengah sekolah atau di tempat yang paling sering dilewati oleh siswa-siswi khususnya saat jam istirahat.

Anehnya, pihak sekolah saya waktu itu justru menempatkan perpustakaan di bagian sekolah paling depan, dekat dengan pintu keluar-masuk. Akhirnya apa? Perpustakaan yang mulanya sepi pengunjung kini berubah tak memiliki pengunjung sama sekali. Hal itu disebabkan karena perpustakaan sebatas menjadi pemandangan para siswa ketika berangkat sekolah dan pulang sekolah. Satu tahun setelah saya lulus, akhirnya pihak sekolah memindah perpustkaan di tempat yang lebih strategis.

Tak hanya hal-hal besar semacam perpustkaan yang memiliki aturan penempatan, hal-hal kecil pun juga memiliki aturan penempatan. Misalnya, jam di kelas. Bagi saya, posisi jam di kelas yang tidak pas pada tempatnya serasa sangat tak nyaman. Saya dulu pernah berada di kelas yang dimana jamnya terletak di belakang. Kondisi tersebut sangat menyusahkan khususnya bagi orang yang tak betah dengan durasi mata pelajaran yang tak sebentar, seperti saya contohnya.

Posisi jam yang di belakang membuat saya sebentar-sebentar menengok ke belakang untuk memastikan berapa lama lagi waktu istirahat atau waktu pulang. Apalagi kalau guru yang sedang mengajar terlalu monoton atau terlalu serius, godaan untuk menoleh ke belakang guna melihat jam menjelma sangat kuat. Seolah-olah mendadak ada medan magnet yang besar di belakang yang tak henti-hentinya menarik punggung dan kepala saya supaya sedikit berputar.

Hal tersebut―seandainya ada guru yang memperhatikan gelagat saya―tentu akan membuatnya curiga terhadap saya. “Hah, menyusahkan saja!”. Belum lagi ketika ulangan matematika. Entah apakah hanya saya yang merasakan atau orang lain juga sama dengan saya, ketika ulangan matematika berlangsung waktu terasa berjalan terlampau cepat. Tak jarang ketika belum mengerjakan apa-apa, tiba-tiba ada pengumuman waktu kurang 5 menit. Dan itu sungguh bikin deg-degan.

Apabila saat itu jam kelas diletakkan di belakang, saya akan dibuat terlena dengannya. Akhirnya, sepanjang waktu mengerjakan saya hanya bersantai sebab merasa waktu masih banyak. Namun, tanpa disangka tiba-tiba waktu kurang 5 menit. “Haduuuh!!!”. Jadi, demi apapun, saya rasa letak jam kelas yang paling enak & nyaman adalah di depan. Selain di depan, saya belum menemukan posisi lain yang juga enak & nyaman untuk peletakan jam kelas.

Dengan demikian, alasan mengapa jam kelas harus diletakkan di depan yakni; Pertama, geliat ketidaknyamanan kita terhadap suatu mata pelajaran bisa tersamarkan; Kedua, bisa membuat kita mengatur strategi dengan timing yang tepat ketika ulangan berlangsung. Dua alasan itulah yang menurut saya cukup substansial dalam menyokong keharusan jam kelas berada di depan.

Post a Comment

0 Comments