Ticker

6/recent/ticker-posts

Bu Megawati yang Visioner, Inovatif, dan Selalu Benar

 

Instagram.com/ibumegawatii

Belum habis bulan pembuka di tahun yang―kata presiden Jokowi―akan gelap ini, masyarakat Indonesia kembali “dipaksa” menonton tingkah calon perempuan legenda. Siapa lagi kalau bukan Megawati Soekarnoputri. Saya memiliki sedikit kecurigaan, jangan-jangan apa yang beliau (bersama tim di balik layar) lakukan merupakan satu dari sekian banyak strategi dalam menyongsong 2024. Beliau mungkin mencoba semakin meneguhkan eksistensi partainya. Yah.....meskipun di mata anak muda partai beliau adalah partai yang kor..{sebagian teks hilang}, setidaknya beliau masih terus berusaha.

Terlepas dari itu, bu Megawati adalah sosok yang menarik. Bukan sebab beliau merupakan presiden perempuan pertama di Indonesia, bukan pula sebab beliau adalah ketua umum sebuah partai, melainkan karena tindak tanduk beliau sendiri di hadapan publik. Yah.....seperti yang tampak di depan mata kita, apa yang dilakoni bu Megawati selalu mendapat banyak komentar netizen. Dan, di antara sekian banyak komentar, yang paling sering saya temui adalah komentar semacam ini, “Umur segitu emang lagi lucu-lucunya”. Walau demikian, dari seluruh tindakan bu Megawati sebenarnya kita dapat menemukan―setidaknya―3 nilai positif berikut ini.

1.      Visioner

Masih ingat pernyataan beliau yang mewanti-wanti anak-anaknya supaya tidak mencari pasangan kayak tukang bakso!?. Secara literal, pernyataan itu memang seolah menempatkan tukang bakso di kasta bawah kelas sosial. Namun, agaknya kita perlu memahami secara pelan-pelan ucapan bu Megawati kali ini. Saya merasa ada maksud tersirat di sana. Begini, kita pasti sudah tak asing dengan guyonan profesi tukang bakso yang dijadikan kedok intel. Guyonan termaktub masih begitu masyhur meski pengawasan tindak tanduk rakyat kini lebih dominan di dunia siber. Nah, dari sini kita dapat membaca apa maksud ucapan bu Megawati tentang tukang bakso.

Pertama, bu Megawati mencoba memberitahu kita secara tidak langsung bahwa hari ini―sampai terus ke depannya―intel tak lagi hanya bersembunyi di balik profesi tukang bakso. Seandainya bu Megawati punya menantu seorang tukang bakso, kemungkinan besar rakyat akan curiga bahwa ia (si tukang bakso) adalah intel. Akibatnya nanti bisnis kuliner yang dimiliki si tukang bakso bisa-bisa runtuh dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tukang bakso di tempat lain menurun drastis. Guna menghindari itu, bu Megawati berani ambil risiko dengan berkata bahwa ia tak ingin punya menantu tukang bakso. Selain itu, bukti bahwa intel juga bersembunyi di profesi lain akhirnya terbukti dari sosok Iptu Umbaran Wibowo.

Kedua, bu Megawati memiliki strategi politik untuk masa depan yang telah disusunnya dengan rapi dan hati-hati. Jika salah satu anaknya menikah dengan seorang tukang bakso dan ternyata ia adalah intel, bisa-bisa strategi bu Megawati akan bocor ke publik. Ya.....kita tahu sendiri bahwa politik itu sangat abu-abu, tidak jelas siapa kawan dan lawan sebenarnya. Oleh sebab itu, bu Megawati berusaha keras melindungi keluarganya (atau mungkin lebih tepatnya “dinastinya”) dari hal tersebut. Ketiga, bu Megawati mungkin sudah tahu bahwa hampir tidak ada tukang bakso yang mau punya mert..{sebagian teks hilang}.

                  

2.      Inovatif

Sisi inovatif bu Megawati bisa kita saksikan ketika mafia minyak goreng mempermainkan kehidupan kita. Kala itu, bu Megawati berucap bahwa beliau heran dengan ibu-ibu yang pekerjaannya di rumah hanya menggoreng. Beliau lalu menanyakan apakah tidak ada cara lain untuk mengolah makanan, misalnya merebus atau mengukus. Tentu saja itu merupakan sebuah pernyataan yang “sangat gila” di tengah krisis yang mencekik masyarakat bawah. Ya! Faktanya krisis minyak goreng kemarin tidak berdampak apa-apa bagi kehidupan wakil rakyat, mereka tetap bisa makan enak tanpa khawatir besok harus bangun pagi-pagi demi antre minyak goreng.

Namun, alih-alih diam dan menikmati kenyamanan, bu Megawati justru berani memilih meninggalkan zona tersebut. Beliau sebenarnya ingin memberi solusi, menghadirkan inovasi di kala masakan ibu-ibu, dalam pandangan bu Megawati, hanya itu-itu saja (hampir selalu digoreng). Hanya saja, kalimat yang beliau susun terlalu menyakitkan memesona di telinga rakyat. Kendati demikian, apa yang dikatakan bu Megawati kali ini benar-benar berhasil mendorong inovasi di kalangan rakyat. Lihat saja! Ada banyak video bertebaran yang berisi tutorial memasak makanan dengan cara direbus, padahal makanan tersebut biasanya digoreng. Hal semacam ini, seandainya bu Megawati tidak bertutur sebelumnya, mungkin tidak akan pernah terjadi.

Tak berhenti di situ. Selepas berujar tentang keheranannya terhadap ibu-ibu yang selalu menggoreng, di mana hal itu membuahkan tindakan “dirujak netizen”, bu Megawati kembali melakukan aksi yang (mungkin) tak pernah terpikirkan di kepala rakyat. Apa itu? Demo masak tanpa minyak goreng. Ini tentu merupakan sesuatu yang sangat inovatif, yang mungkin di lain hari bisa ditiru oleh masyarakat. Misalnya, ketika pupuk subsidi langka, petani bisa berdemo dengan cara menanam padi di gedung Kementan tanpa pupuk; atau ketika bantuan sosial dikorupsi, rakyat bisa melakukan demo tanpa kemiskinan dengan cara cosplay menjadi orang kaya; atau ketika terjadi kelangkaan nalar sehat dan nurani pada diri wakil rakyat, demo yang dilakukan, ya, demo tanpa nalar sehat dan nurani.

 

3.      Selalu Benar

Kita tak asing lagi dengan ungkapan, “Perempuan selalu benar”. Namun, akhir-akhir ini kita disadarkan bahwa ada ungkapan lain yang derajatnya lebih tinggi. Ungkapan yang dimaksud yakni, “Bu Megawati selalu benar”. Masih ingat dengan pujian beliau pada dirinya sendiri baru-baru ini!?. Pertama, pintar. Andai kata beliau bukan sosok yang pintar, mana mungkin beliau mampu merangkai kalimat-kalimat yang selalu mengundang atensi masyarakat. Kedua, cantik. “Good looking is everything”, begitulah hukum alam bekerja. Kecantikan bu Megawati nyatanya mampu menyihir mata rakyat yang berbuah terpilihnya beliau sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia. Ketiga, berkarisma. Banyak orang bilang bahwa Ariel NOAH adalah sosok yang punya karisma luar biasa. Namun, nyatanya hal itu dipatahkan oleh karisma bu Megawati. Jadi, dari sini kita mendapat konklusi bahwa apa yang dikatakan bu Megawati―tentang dirinya sendiri―memang mutlak mengandung kebenaran.

Post a Comment

0 Comments