Tersenyum di balik topeng yang penuh manipulasi
Saat pagi, siapa pun didekati
Saat malam, semua dijadikannya budak tak berarti
Mati sudah nurani
Uang, uang, dan uang
Ia terus berucap walau matahari telah menghilang
Tak akan berhenti sebelum perutnya kenyang
Lagi-lagi, yang di kepalanya hanya uang
Enyahlah, pendusta!
Ironis, bila kau mengatasnamakan agama
Berhenti membanggakan jabatan yang pernah kaupunya
Kami bosan mendengarnya
Miris!
Dia, sang antagonis
Berkamuflase di balik senyum yang seakan manis
Tak pernah peduli pada orang lain yang menangis
Sekarang kita tahu, kawan!
Dia akan terus hidup dalam kebohongan
Sambil mendongeng tentang jabatan
Tanpa pernah sekali pun taat pada sosok yang memberinya bimbingan
September 2022
0 Comments