![]() |
Pexels.com |
Jalanan kota belum juga sunyi
Meski lampu di setiap rumah telah mati
Mereka tampak tergesa-gesa saling mendahului
Agar dapat segera merebahkan diri
Tak ada kelelawar melintas
Hanya suara mesin yang tak henti-hentinya digas
Juga rintihan lirih mereka yang tertindas
Dalam hidup di kota tak ada kata ‘bebas’
Kopi selesai kuhabiskan
Sementara tugasku masih terdiam dalam ketenangan
Tenggat waktu seolah tak kupedulikan
Aku tetap berjalan
Pikiranku telah lelah dengan dunia maya
Kuputuskan untuk menjenguk semesta
Tapi semesta yang kupandang kali ini begitu berbeda
Hilang unsur keindahan yang menghiasinya
Langit yang kutatap saat ini tak berbintang
Rembulan pun tampak hilang
Disembunyikan oleh kabut yang baplang
Aku terperangkap dalam bayang
Malam di kota ini tak lagi ceria
Nihill tawa
Hanya rindu dan air mata
Untuk tanah kelahiran yang paling memesona
November 2021
0 Comments