![]() |
Pexels.com |
Pagi itu awan hitam tak hadir
Para burung ceria bernyanyi dengan bergilir
Aku masih mencermati air yang terus mengalir
Hingga akhirnya tenggelam dalam berpikir
Orang-orang mulai sibuk sendiri
Meninggalkan rumah, mencari rezeki
Berbekal senyum dan semangat abadi
Mereka berangkat menantang mentari
Aku sendiri masih terdiam
Waktu mendekatiku lalu mengancam
Aku masih tak sedikit pun bergumam
Kutatap penghuni semesta yang tak lagi bersemayam
Langit memanggilku untuk melihatnya
Aku menurut, tapi di sana tak ada apa-apa
Kemana perginya semua angan dan asa?
Apakah mereka telah lelah dengan kebiadaban manusia?
Langit terasa begitu sepi
Doa-doa yang dilangitkan seolah sampai sudah di tempat yang pasti
Tawa dan air mata tak terdengar sama sekali
Aku masih terpaku, berpijak di bawahnya sendiri
Aku tak berhenti menatapnya
Menerka dan bertanya mengapa ia terlampau hampa
Aku ingin sekali menuju padanya
Aku bisa, seandainya dua sayapku tak dipatahkan oleh mereka
Agustus 2021
0 Comments