Ticker

6/recent/ticker-posts

Menatap Langit yang Hampa

 

Pexels.com

Pagi itu awan hitam tak hadir

Para burung ceria bernyanyi dengan bergilir

Aku masih mencermati air yang terus mengalir

Hingga akhirnya tenggelam dalam berpikir

 

Orang-orang mulai sibuk sendiri

Meninggalkan rumah, mencari rezeki

Berbekal senyum dan semangat abadi

Mereka berangkat menantang mentari

 

Aku sendiri masih terdiam

Waktu mendekatiku lalu mengancam

Aku masih tak sedikit pun bergumam

Kutatap penghuni semesta yang tak lagi bersemayam

 

Langit memanggilku untuk melihatnya

Aku menurut, tapi di sana tak ada apa-apa

Kemana perginya semua angan dan asa?

Apakah mereka telah lelah dengan kebiadaban manusia?

 

Langit terasa begitu sepi

Doa-doa yang dilangitkan seolah sampai sudah di tempat yang pasti

Tawa dan air mata tak terdengar sama sekali

Aku masih terpaku, berpijak di bawahnya sendiri

 

Aku tak berhenti menatapnya

Menerka dan bertanya mengapa ia terlampau hampa

Aku ingin sekali menuju padanya

Aku bisa, seandainya dua sayapku tak dipatahkan oleh mereka

 

Agustus 2021

Post a Comment

0 Comments