Sebagai original Avenger dalam MCU, Thor memiliki umur yang paling panjang. Pasalnya hanya dia yang mendapatkan film ke-4. Captain America memang juga mendapat film ke-4, tapi posisinya bukan lagi diisi oleh Steve Rogers, melainkan Sam Wilson. Kembali disutradarai oleh Taika Waititi, film Thor ke-4 ini memiliki judul lengkap “Thor: Love and Thunder”. Mengingat di akhir film “Avengers: Endgame” Thor memilih untuk berpetualang bersama Guardians of The Galaxy, tentu di film Thor 4 ini mereka kembali hadir. Dan, di film ini pula diperlihatkan perpisahan antara Thor dengan Guardians of The Galaxy.
Jane Foster yang diperankan oleh Natalie Portman akhirnya kembali di film Thor 4 ini. Sebelumnya, ia sempat absen di beberapa proyek MCU, termasuk dalam Thor: Ragnarok. Jane Foster tidak kembali sendirian, ia juga membawa Mjolnir. Mulanya palu ikonis itu telah dihancurkan oleh Hela. Jauh sebelum itu, Thor telah (tidak sengaja) merapalkan mantra pada Mjolnir supaya ia melindungi Jane. Ketika Jane menghampiri Mjolnir yang telah hancur, Mjolnir mulai bereaksi dan akhirnya menyatu kembali. Jane lantas mampu (layak) mengangkatnya dan menjadikannya Mighty Thor. Sayangnya, penggunaan Mjolnir oleh Jane tersebut mesti dibayar dengan harga yang sangat mahal.
Kembalinya Jane juga menjadikan kisah cinta Thor kembali merebak. Dalam film ini, Thor menyebut Jane sebagai mantan pacar. Namun, dalam lubuk hatinya sebenarnya Thor masih mengharapkan Jane. Dalam film Thor 4 ini diceritakan pula bagaimana perjalanan cinta antara Thor Odinson dengan Jane Foster. Uniknya hal tersebut dinarasikan oleh Korg (yang diperankan oleh Taika Waititi), bukan Thor atau Jane Foster sendiri. Hanya saja, menurut penilaian pribadi saya, cerita tersebut terasa agak janggal penempatannya karena diselipkan di tengah adegan pertarungan yang sedang memanas.
Korg menceritakan, meski Thor dan Jane berasal dari dunia yang berbeda, mereka memiliki keserasian. Thor mengajarkan Jane cara menjadi pejuang, sementara Jane mengajarkan Thor cara menjadi manusia. Seiring berjalannya waktu, masing-masing dari mereka takut kehilangan. Akibatnya, mereka pun membangun tembok di antara keduanya. Thor sibuk menyelamatkan dunia dan Jane sibuk menggeluti astrofisika. Tanpa disadari, jarak antara mereka berdua kian jauh. Hingga pada akhirnya kisah cinta mereka pun berakhir. Namun, dalam film Thor: Love and Thunder ini ditunjukkan bahwa antara Thor dan Jane terjadi CLBK (cinta lama bersemi kembali).
Disebut CLBK tentu bukan hanya karena adegan ciuman mereka berdua saat menuju Shadow Realm. Ada banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalnya, ketika Thor mengatakan yang sebenarnya mengapa ia seolah menjauh dari Jane. Itu semata-mata sebab ia takut kehilangan Jane. Selain itu, Thor juga melarang Jane untuk ikut kembali dengannya dalam rangka menyelamatkan anak-anak Asgard. Musababnya adalah apabila Jane menggunakan Mjolnir sekali lagi, maka ia akan wafat. Thor lantas mengaku bahwa ia memang butuh bantuan Jane dalam melawan Gorr, akan tetapi ia lebih membutuhkan Jane dalam keadaan hidup.
Selain dipertontonkan kisah cinta Thor dengan Jane, ada banyak lagi cerita cinta lainnya. Contohnya, Thor yang sangat mencintai rakyat Asgard, khususnya para anak. Ini dibuktikan dari usaha keras Thor dalam menyelamatkan mereka. Tentu jika Thor tak mencintai mereka, ia akan lebih memilih untuk ikut berpesta bersama para dewa lainnya di Omnipotence City. Ketika Gorr bertemu Thor dan membaca lebih dalam siapa Thor sebenarnya, ia sempat berucap, “Dewa macam apa kau?”. Ini menunjukkan bahwa Thor berbeda dengan dewa-dewa lain yang telah ia temui (dan telah ia bunuh). Hal yang membuat Thor berbeda yakni karena Thor memiliki sesuatu untuk dilindungi.
Film Thor 4 ini juga menyajikan perasaan cinta dari sang villain, yakni Gorr. Hal tersebut malah ditaruh di awal film. Kita akan melihat bagaimana Gorr yang begitu mencintai putrinya. Gorr justru selalu berada di samping putrinya saat ia mengalami titik terendah. Namun, pada akhirnya putri dari Gorr wafat lantaran tak mampu lagi dengan penderitaan yang dialami. Bahkan, kita juga tahu bahwa tujuan Gorr melakukan segalanya untuk bertemu Eternity adalah semata demi menghidupkan anaknya kembali.
Di antara banyak kisah cinta yang disajikan, yang paling menarik―dalam sudut pandang saya―adalah kisah cinta antara Thor dengan senjata-senjatanya. Sebagaimana kita mafhum, ketika Mjolnir dihancurkan oleh Hela, Thor merasa sangat kehilangan. Jelas saja! Mengingat Mjolnir adalah teman setia Thor dalam perjalanannya menyelamatkan dunia. Saat Mjolnir akhirnya kembali utuh, Thor merasa seperti mendapat kejutan. Sayangnya, Mjolnir kali ini lebih memilih Jane. Dalam satu momen, Thor sempat berusaha untuk menarik (memanggil) Mjolnir yang sedang berada di tangan Jane. Namun, yang datang justru Stormbreaker. Thor kemudian juga sadar bahwa perbuatannya tersebut membuat Stormbreaker cemburu.
Film Thor: Love and Thunder ini juga mengajarkan pada kita tentang betapa bahayanya krisis spiritualitas. Hal tersebut dialami sendiri oleh Gorr. Kala itu, Gorr telah kehilangan putrinya. Ia kemudian bertemu dengan Dewa Rapu dan mengatakan bahwa dirinya adalah pengikut terakhirnya. Gorr menceritakan seluruh penderitaan yang ia alami dan dalam kondisi yang seperti itu imannya kepada Dewa Rapu sama sekali tak goyah. Namun, Gorr lantas dikecewakan dengan sikap Dewa Rapu yang justru menghinakannya. Akhirnya, Gorr pun memenggal kepala Dewa Rapu setelah ia mendapatkan kekuatan dan bisikan dari Necrosword. Gorr kemudian juga berjanji bahwa semua dewa akan mati.
Apa yang dialami Gorr di atas patut mendapat perhatian. Jangan sampai kita menggadaikan iman ketika kita sedang terpuruk. Tak mudah memang menjaga kewarasan dan iman saat kita berada di titik paling rendah. Kita pun mungkin juga kerap bertanya tentang kapan pertolongan Tuhan akan datang, atau bertanya tentang apakah Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa yang kita lantunkan. Guna menjawab semua itu, salah satu hal yang harus kita lakukan adalah selalu berprasangka baik pada Tuhan. Dan, yang jelas pertolongan Tuhan akan selalu datang di waktu yang terbaik.
0 Comments