Pagi yang masih sama
Terlewat seenaknya
Aku setiap hari terlena
Oleh mimpi yang mengikat erat mata
Hari ini
Aku mulai menyusun kembali
Semua yang telah lenyap tanpa arti
Semua yang sekadar tersimpan dalam mimpi
Ketika aku pelan-pelan membuka mata
Tanpa diduga
Aku terpukul realita
Aku terhempas keras oleh fakta
“Sadar! Sadarlah!”
“Sudah berapa lama kau kalah?”
Batinku marah
Pada diriku sendiri yang terlewat lemah
Mestinya aku sadar
Realita tak akan menunggu dengan sabar
Walau udara terbakar
Ia, realita, akan terus berputar
Agustus 2023
0 Comments